[dalam rangka memperingati Pekan ASI Sedunia 2010 – 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui]
Jakarta (1 Agustus 2010) – Sering kali kami menemui atau mendengar banyak ibu yg merasa tidak yakin, “Susah tuh minta bayi saya untuk saya susui. Kata perawat, saya harus istirahat, biarkan bayi saya tidur di kamar bayi” atau “Kok IMD saya hanya 30 menit ya? Saya baca minimal harus sejam. Kenapa mereka cepet-cepet ambil bayi saya?” Itu hanya 2 dari sekian banyak hasil curahan hati ibu sekaligus pertanyaan. Terjadi karena fasilitas dan tenaga kesehatannya senantiasa kurang memberikan dukungan pada pemberian ASI.
Fasilitas kesehatan (faskes) dan petugas kesehatan (petkes) lah yang merupakan garda paling pertama dari kunci sukses menyusui. Semua diawali di tempat saat ibu melahirkan. Jika ibu tidak diberikan kesempatan untuk Inisiasi Menyusu Dini (IMD)[1. IMD – Inisiasi Menyusu Dini adl memberikan kesempatan pada bayi baru lahir untuk mencari payudara dan sumber kehidupannya sesaat setelah dilahirkan dan dibiarkan minimal 1 jam. Segala tahapan IMD 1 jam tersebut berguna utk ibu dan bayi] ketika persalinan, ibu tidak diajarkan cara menyusui dengan tepat, ibu dipisahkan dari bayinya, bayi diberikan cairan selain ASI, mungkinkah ibu mampu menyusui bayinya sekembali dari persalinan? Jawabannya, tentu mengalami kesulitan. Dan jika kesulitan itu tidak mendapati solusi, alhasil praktek menyusui demi mencapai pemberian ASI secara eksklusif sulit untuk diwujudkan.
Setiap tanggal 1-7 Agustus, dunia merayakan Pekan ASI Sedunia yang tiap tahunnya memiliki tema berbeda. Tahun 2010, tema yang diangkat adalah “Menyusui: Sepuluh Langkah Menuju Sayang Bayi. Dimana didalamnya diingatkan kembali tentang peran Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam mewujudkan10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui, yang antara lain:
- Mempunyai kebijakan tertulis tentang pemberian ASI
- Memberikan pelatihan bagi petugas
- Menjelaskan manfaat menyusui yang benar
- Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini
- Menunjukkan teknik menyusui yang benar
- Tidak memberikan Makanan dan atau minuman selain ASI
- Melaksanakan rawat gabung
- Membantu ibu menyusui sesering mungkin dan semau bayi
- Tidak memberikan dot dan atau kempeng
- Membina Kelompok Pendukung ASI[2. Buku Pedoman Pekan ASI Sedunia th 2010 Kemenkes/UNICEF/WHO
]
Harapan kami sebagai konsumen Kesehatan adalah mendapat pelayanan yang menerapkan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui demi melindungi hak ibu untuk menyusui dan hak anak untuk mendapatkan awal terbaik dalam kehidupannya.
Untuk merayakan Pekan ASI Sedunia th 2010 Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Pusat telah menggelar beberapa rangkaian acara yang berkesinambungan untuk mensosialisasikan pentingnya pemberian ASI kepada bayi di Indonesia. Acara tersebut antara lain adalah AIMI Breastfeeding Fair dan beberapa Seminar yaitu Seminar Ustadz & Ustadzah, dan Seminar Advance Breastfeeding hasil kerjasama dengan Perinasia dan Asosiasi IBCLC Indonesia.
Dengan kesuksesan acara yang telah berlangsung di Jakarta, AIMI cabang pun tidak ketinggalan ikut memeriahkan perayaan Pekan ASI Sedunia yang akan digelar di 3 kota besar, yakni Semarang, Bandung dan Surabaya. Semarang akan mengadakan acara Seminar Pentingnya Memilih Rumah Sakit Sayang Bayi pada hari Minggu, 8 Agustus 2010 di RM Sambara, Jln. Brigjend Katamso 30, Semarang. Disaat yang bersamaan pula, AIMI cabang Jawa Barat akan menggelar seminar Hypnobreastfeeding di Aula Gagas Ceria, Jl Malabar 82 Bandung4. Terakhir, acara perayaan puncak, sekaligus peresmian AIMI Cabang Jawa Timur, menggelar 2 hari talkshow bertempat di City of Tomorrow Jl. Ahmad Yani No. 1 Surabaya, yang akan menghadirkan ketua umum AIMI Mia Sutanto dan ibu menyusui sekaligus penyanyi, Widi Mulia.
Menurut ketua umum AIMI Mia Sutanto, “Sangat penting mengajak para ibu dan orangtua untuk tahu memilih rumah sakit yang sayang ibu bayi.” “AIMI juga mengajak para pengguna twitter untuk mencantumkan #breastfeeding selama perayaan Pekan ASI Sedunia untuk gerakan mendukung menyusui sedunia”, seperti disampaikan sekjen AIMI, Farahdibha Tenrilemba.
AIMI sebagai kelompok pendukung menyusui senantiasa ingin mengajak semua orangtua dan calon orangtua untuk meminta hak nya mendapat pelayanan diatas. Caranya dengan mencari (yang kita sering sebut shopping) faskes dan tenakes yang menerapkan 10 Langkah. Bahwa ibu dapat meminta 10 hak-haknya:
- untuk dijelaskan manfaat menyusui
- untuk diajarkan cara menyusui yang tepat
- untuk mendapatkan pelayanan Inisiasi Menyusu Dini ketika persalinan
- untuk tidak memberikan asupan apapun selain ASI kepada bayi baru lahir
- untuk bayi tidak ditempatkan terpisah dari ibunya
- untuk mendukung ibu memberikan ASI kapanpun
- untuk tidak memberikan dot atau kempeng
- untuk Petugas Kesehatan tidak memberikan bingkisan yang berasal dari produsen susu formula
- untuk Fasilitas Kesehatan tidak menempelkan logo produsen susu formula pada poster, leaflet, banner, box bayi, selimut, dan semua material ibu dan bayi
- untuk dibina atau dirujuk kepada kelompok pendukung ibu menyusui
Kini, saat yang tepat memulai menjadi konsumen kesehatan yang tahu akan hak mendapatkan pelayanan kesehatan
yang terbaik demi generasi penerus bangsa.
Mari dukung menyusui!
Tentang AIMI www.aimi-asi.org
Didirikan oleh dan diperuntukan bagi ibu menyusui. Berdiri pada 21 April 2007 yang memberikan konseling, kelas- kelas edukasi ASI; mengadakan acara seminar menyusui; melakukan advokasi ke pemerintah untuk regulasi ASI, advokasi ke perusahaan untuk berikan dukungannya pada menyusui; mengawasi pelanggarakan akan kode internasional dari pemasaran susu formula; dan bersama dengan Koalisi Advokasi ASI memperkuat dukungan untuk menyusui di Indonesia.
Hubungi kami di:
AIMI PUSAT
Mia Sutanto
Ketua Umum AIMI
mia.sutanto@aimi-asi.org, +6281510002584
Farahdibha Tenrilemba
Sekretaris Jendral AIMI
diba@aimi-asi.org, +62811988586
Sisca Baroto-Utomo
Kadiv Komunikasi AIMI Pusat
sisca@aimi-asi.org, +62818765021
AIMI DAERAH
Rachmadani Yuniarco
Ketua AIMI Semarang
dhani@aimi-asi.org, +6281575007478
Andriana Djajadikarta
Ketua AIMI Jawa Barat
andriana.chaizir@aimi-asi.org, +62817224503
dr. Astri Pramarini
Ketua Panitia Acara Surabaya
astri.pramarini@gmail.com, +62817396715