Pertemuan Regional International Baby Food Action Network (IBFAN) Asia Tenggara

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) baru-baru ini menjadi tuan rumah pertemuan regional International Baby Food Action Network (IBFAN) Asia Tenggara. Pertemuan yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara di antaranya Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Indonesia. Dalam kesempatan ini hadir juga secara daring melalui Zoom, perwakilan dari Australia sebagai peninjau. Pertemuan ini berlangsung pada tanggal 17 – 18 Juli 2024 di Jakarta Selatan.

Kesempatan ini menjadi ajang bagi para aktivis kesehatan ibu dan anak untuk berbagi pengalaman, strategi, serta tantangan yang dihadapi dalam advokasi kebijakan, praktik di lapangan, dan pelibatan peran media dalam mempromosikan menyusui di masing-masing negara. Pertemuan ini menghasilkan beberapa rekomendasi strategis yang diharapkan dapat membantu menutup kesenjangan dalam dukungan menyusui di kawasan Asia Tenggara.

Antusiasme dan Harapan dari Delegasi

Nia Umar, Ketua Umum AIMI menjelaskan pentingnya pertemuan ini, “International Baby Food Action Network adalah sebuah jejaring individu dan organisasi yang sudah ada di dunia sejak tahun 1979. Mereka adalah orang-orang yang memiliki concern tentang isu kesehatan ibu, bayi, dan anak. Bermula dari concern terhadap angka menyusui yang turun terus di dunia, IBFAN telah berkembang menjadi garda depan dalam melakukan perlindungan, promosi, dan dukungan terkait menyusui serta praktik baik dalam pemberian makan bayi dan anak.”

Lebih lanjut, Nia menyampaikan, “IBFAN sudah lama berdiri dan membutuhkan regenerasi dan perlu melebarkan jejaringnya. Salah satunya melakukan kegiatan-kegiatan termasuk pertemuan regional di negara-negara Asia Tenggara. Saat ini Indonesia menjadi tuan rumah. Terakhir pertemuan regional IBFAN diselenggarakan di tahun 2019. Sehingga dengan segala keterbatasan yang ada, pertemuan regional IBFAN kali ini dilakukan dalam bentuk pertemuan sederhana berkonsep di pertemuan di rumah. Konsep ini harapannya juga dapat meningkatkan bonding karena sudah lama tidak ketemu sejak masa pandemi.”

Nia juga berharap, “Mudah-mudahan ini kesempatan baik untuk restarting the engine, restarting the network, proses regenerasi juga, press on the button ke para pengurus-pengurus baru, network baru, orang-orang baru supaya bisa saling menguatkan antar organisasi, antar lembaga, antar negara. Supaya tujuannya tadi meningkatkan dukungan terkait perlindungan, promosi, dan dukungan menyusui serta praktik baik dalam pemberian makan bayi ini.”

Meena Sobsamai, delegasi dari Thailand, berbagi pengalamannya, “I’m very happy to attend the meeting today. And we found that I did a great job in many ways. AIMI has very good staffs, and you’re taking very good care of me. And we have a lot of key messages. And this is why we are enjoying the meeting. Every time we feel like, OK, we’re going to get something back. And this time, it’s like communication. And I’m just bringing up something that they are good in that. And we hope that we can work together as IBFAN and I need to do more of good communication about breastfeeding to support women in society.”

Marife Clarita Dia, delegasi dari Filipina, mengungkapkan harapannya, “ My hopes after the meeting with IBFAN today and the other participants, our representatives from different countries, is that we can show a much more united front against milk code violations and create a stronger support for women out there. Because I know we once were a mother who needed support and we got supported. I always say that a woman empowered is empowering other women. So, with the meeting today, we got to meet face to face. So, I think it’s a great start for a community in Southeast Asia to show a stronger face.

Nadrah Arifin dari Malaysia menyoroti pentingnya konsensus dalam pertemuan ini, “the highlight of the meeting is to get consensus on what IBFAN Southeast Asia is going to do in the next few years. That’s the thing and it’s all about the code actually. Because we already, from the first day, if you follow the meeting, we already identified the gaps, especially in the knowledge of the code itself, our strength and weakness and how we are going to move with that. So, in line with the objective, then towards the second day today, we were able to come up with certain plans, especially what’s our planning for the next three years, next five years that might guide us in the future, how we want to move with our strength within the Southeast Asian organisation.”

Tujuan Pertemuan dan Langkah ke Depan

Pertemuan regional ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan dan strategi, tetapi juga merupakan kesempatan untuk membangun kembali jejaring yang sempat terhenti akibat pandemi. Diskusi dan rekomendasi yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan arah yang jelas bagi upaya promosi dan dukungan menyusui di kawasan Asia Tenggara. Sesuai tema Pekan Menyusui Dunia 2024 yaitu “Closing the Gap“, pertemuan ini menekankan pentingnya kolaborasi antar negara dan organisasi dalam menutup kesenjangan pengetahuan dan dukungan terhadap menyusui. AIMI sebagai tuan rumah berharap bahwa hasil dari pertemuan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam upaya mempromosikan menyusui dan mendukung ibu menyusui di kawasan Asia Tenggara.

× Halo Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday