Gempa yang mengguncang NTB dan Bali beberapa waktu lalu kembali membuka pembahasan yang seringkali menjadi pertanyaan banyak pihak tentang anjuran untuk tidak menyumbangkan produk susu formula ke bayi dan anak pada korban bencana. Rekomendasi ini disiapkan oleh beberapa lembaga kesehatan dunia seperti WHO dan Unicef bukan tanpa alasan. Sebagian besar pemerintah di berbagai negara juga mengadopsi rekomendasi tersebut sebagai petunjuk teknis acuan dalam menangani situasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) di situasi bencana.
PMBA yang tepat dan sesuai target usia dan waktu adalah kunci penting dalam kondisi darurat dan ini bisa menyelamatkan jiwa. Hal ini akan melindungi kebutuhan gizi anak, tumbuh kembang dan juga bermanfaat bagi para ibu. Persiapan menghadapi situasi bencana juga sangat penting agar bisa mempersiapkan respon yang tepat dan sesuai dengan rekomendasi yang ada.
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menyambut baik respon cepat dari berbagai pihak terkait PMBA dalam situasi bencana khususnya di NTB dan Bali yang sangat mengedepankan pentingnya asupan yang tepat bagi para bayi dan anak. Apresiasi kami bagi para relawan dari berbagai sektor yang sudah secara cepat dan tanggap menuju lokasi bencana untuk bisa membantu para korban. Selain itu kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga sigap dalam menghimbau terkait aturan sumbangan susu formula pada situasi bencana.
Berikut ini adalah penjelasan melalui infografis rekomendasi PMBA pada situasi bencana.
Dukungan yang dapat diberikan kepada para ibu menyusui serta bayi dan anak di antaranya:
Terdapat pada kategori Artikel pada 14 Aug 2018