“Menyusui pada SATU jam pertama kehidupan dilanjutkan dengan menyusui ekslusif 6 bulan, menyelamatkan lebih dari satu juta bayi.”
Air Susu Ibu (ASI) telah terbukti mempunyai keunggulan yang tak bisa digantikan susu manapun, karema ASI mengandung zat gizi yang selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat, bahkan ketika sakitpun kandungan gizi ASI akan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. ASI juga berfungsi sebagai imunitas (kekebalan) terhadap penyakit, sehingga anak akan sulit terserang penyakit.
ASI merupakan hak anak, untuk kelangsungan hidup dan tumbuh berkembang secara optimal dan hak ibu untuk menyusui anaknya. Pemberian ASI juga dapat membentuk perkembangan intelegensia, rohani dan perkembangan emosional, karnea dalam dekapan ibu selama disusui, bayi bersentuhan langsung dengan ibu serta mendapat kehangata, kasih sayang dan rasa aman.
Saat ini, pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih dalam angka yang sangat memprihatinkan, karena secara umum masyakarat telah memberikan makanan pendamping pada sewaktu bayi masih berumur muda. Pemberian air dan madu disamping pemberian ASI juga diberikan sejak bayi lahir. Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003 pemberian ASI eksklusif pada bayiberumur 2 bulan hanya 64%. Presentase ini menurun dengan jelas menjadi 46% pada bayi berumur 2-3 bulan dan 14% pada bayi berumur 4-5 bulan. Keadaan lainyang memprihatinkan adalah 13% dari bayi berumur 2 bulan telah diberi susu formula dan 15% telah diberi makanan tambahan. Padahal menyusui pada jam pertama akan menghindarkan ibu dari bahaya pembengkakakn payudara dan saluran ASI tersumbat.
Untuk meningkatkan pemberian ASI Eksklusif, telah dilakukan beberapa promosi antara lain melalui penyelenggaraan Pekan ASI Sedunia yang dilakukan setiap bulan Agustus. Untuk tahun 2007 ini, tema Pekan ASI sedunia adalah Menyusui : Pada SATU Jam Pertama Kehidupan Dilanjutkan Menyusui Eksklusif 6 Bulan akan Menyelamatkan Lebih dari Sejuta Bayi.
MENYUSUI SATU JAM PERTAMA KEHIDUPAN
- Menyusui SATU jam pertama yang menakjubkan
- Mengapa kontak kulit ibu-bayi setelah lahir dan menyusui dalam SATU jam pertama ini begitu penting?
- Tubuh ibu membantu kehangatan bayi dengan tepat, yang penting khususnya untuk bayi kecil dan bayi berat lahir rendah
- Bayi berkuang stress, lebih tenang, pernapasan dan detak jantung lebih stabil
- Bayi terpapar pertama terhadap kuman ibu yang kebanyakan tidak berbahaya atau kuman yang telah direspon dengan tersedianya faktor protektif dalam ASI. Kuman ibu membentuk koloni yang sama dalam usus dan kulit bayi serta melawan kuman berbahaya dari petugas dan lingkungannya. Dengan demikian mencegah terkena infeksi.
- Bayi memperoleh kolustrum sebagai minuman pertama-disebut cairan berstandar emas-ada yang menyebutkan ”Karunia untuk hidup”, karena :
- Kolustrum kaya akan sel aktif imunitas, antibody dan protein protektif lainnya. Jadi ini memberikan ”imunisasi pertama”, melindungi terhadap banyak infeksi. Ini membantu untuk mengatur perkembangan sistem imun bayi.
- Kolustrum mengandung faktor pertumbuhan yang membantu kematangan saluran pencernaan bayi untuk berfungsi efektif. Ini menyebabkan kuman dan zat alergi sulit masuk ke badan bayi.
- Kolustrum kayak akan vitamin A yang membantu melindungi mata dan mengurangi infeksi
- Kolustrum merangsang bayi agar terjadi gerakan usus sehingga mekonium (tinja bayi yang berwarna hitam) cepat dikeluarkan dari usus. Ini mengatasi masalah zat dalam tubuh bayi yang menyebabkan bayi kuning (bilirubin) atau dapat menguranginya.
- Kolustrum keluar hanya berjumlah sedikit, namun tepat apa yang dibutuhkan bayi yang baru lahir.
- Sentuhan atau tekanan tangan, mulut dan kepala bayi serta isapan pada payudara merangsang produksi oksitosin. Hormon oksitoksin ini penting karena :
- Oksitoksin menyebabkan kontraksi rahim. Ini bisa membantu keluarnya plasenta dan mengurangi perdarahan paska persalinan.
- Oksitoksin merangsang hormon lain yang menyebabkan ibu merasa tenang, rileks dan ada yang menyebutkan ”jatuh cinta” dengan bayinya.
- Oksitoksin merangsang aliran ASI dalam payudara ke mulut bayi
- Perempuan mengalami senang yang luar biasa dengan pertemuan awal dengan bayinya dan sering ayah juga ikut berbahagia. Mulailah ikatan kasih sayang ibu dan bayi.
- Apakah tindakan mulai menyusui dalam SATU jam pertama yang normal ini merupakan semua yang dibutuhkan untuk menjamin keberhasilan menyusui eksklusif?
- Bagaimana cara segera mulai menyusui dalam SATU jam pertama kehidupan?
- Berikan pendamping yang sesuai, peka sosial budaya dan mendukung membantu ibu bersalin.
- Anjurkan tindakan tanpa obat dalam membantu ibu menjadai persalinan.
- Izinkan posisi persalinan yang dilakukan ibu yang dipilih.
- Keringkan bayi secepatnya, pertahankan krim putih alami (vernix) yang melindungi kulit baru bayi.
- Letakkan bayi telanjang pada dada telanjang ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu, menghadap ibu dan tutup selimut ibu dan bayi bersamaan.
- Biarkan bayi mencari payudara. Ibu dirangsang oleh sentuhan bayi dan dapat membantu posisi bayi dekat dengan puting (jangan paksakan bayi pada puting).
- Pertahankan bayi kontak kulit dengan kulit ibu hingga minum pertamanya dilakukan dan selama bayi menginginkannya lagi.
- Ibu yang mengalami operasi/sectio juga harus mendapatkan kontak kulit dengan kulit bayinya setelah lahir.
- Tunda tindakan/prosedur bayi yang membuat sakit/stress : bayi ditimbang, diukur dan diberi obat pencegahan, setelah bayi minum ASI.
- Bayi jangan diberi cairan pralaktal atau minuman kecuali ada indikasi medik yang jelas.
- Kepercayaan dan mitos-mitos yang salah : Hambatan untuk tindakan menyusui yang normal
- Kolustrum tidak baik atau bahkan bahaya untuk bayi
- Imunisasi pertama – melindungi terhadap infeksi saluran cerna dan infeksi lain
- Pencahar untuk mengurangi ikterus bayi (bayi kuning)
- Bayi membutuhkan teh khusus atau cairan lain sebelum menyusui
- Bayi tidak akan mendapatkan cukup makanan/cairan bila hanya diberi kolustrum/ASI
- Bayi akan kedinginan
- Ibu terlalu lelah setelah persalinan dan melahirkan untuk menyusui bayinya segera
- Adalah penting mengisap mulut hidung tenggorokan bayi sebelum mulai bernapas untuk nencegah mengisap cairan ibu bersalin terutama bila bayi mempunyai gerakan usus selama persalinan
- Vitamin K dan pengobatan mencegah infeksi mata oleh gonorrhea harus diberikan segera setelah bayi lahir
- Ibu membutuhkan pemberian obat untuk menghilang sakit karena persalinan normal
- Memerlukan banyak tenaga dan waktu untuk membantu ibu saat ini
TIDAK! Kolustrum sangat utama untuk tumbuh kembang yang sehat dari bayi:
TIDAK! Cairan pralaktal apapun (pemberian minuman sebelum mulai menyuysui) meningkatkan risiko bayi terkena infeksi, menurunkan keberhasilan pemberian ASI ekslusif dan memperpendek lama menyusui.
TIDAK! Kolustrum cukup untuk makanan pertama bayi. Adalah normal bila bayi baru lahir kehilangan berat lahir 3-6%. Bayi dilahirkan dengan cadangan air dan gula dalam tubuh untuk digunakan saat ini.
TIDAK! Bayi derada pada suhu aman apabila dilakukan kontak kulit dengan sang ibu. Yangmenakjubkan, suhu payudara ibu meningkat 0.5 derajat dalam 2 menit bila bayi diletakkan di dada ibu.
TIDAK! Keluarnya oksitoksin karena kontak kulit dan menyusui, membantu menenangkan ibu setelah bayinya lahir.
TIDAK! Mengisap bayi baru lahir normal sehat tidak menurunkan terjadinya aspirasi mekonium (tinja hitam bayi) dan dapat melukai jaringan mulut tenggorokan atau pita suara. Isap lambung juga menganggu bayi menyusu.
TIDAK! The American College of Obstetrics and Gynaecology dan The Academy o Breastfeeding Medicine menyatakan bahwa tindakan pencegahan ini dapat ditunda selama satu jam, setelah bayi menyusu, tanpa risiko pada bayi. Mereka dalam hal apapun tidak memerlukan pemisahan bayi dari ibu.
TIDAK! Penggunaan analgesi/anastesi persalinan dapat mengurangi kesadaran bayi, menghambat perilaku bayi mencari payudara dan menunda inisiasi menyusui sampai beberapa jam atau beberapa hari. Adanya teman pendamping selama persalinan bisa mengurangi rasa sakit dan hasil obstetric yang lebih baik.
TIDAK! Ketika bayi di dada ibu penolong persalinan dapat melanjutkan penilaian rutin ibu dan bayi atau tugas lainnya. Bayi akan menemukan caranya sendiri pada dada ibu.
- Kolustrum tidak baik atau bahkan bahaya untuk bayi
- Apakah kontak kulit dengan kulit, bermasalah pada ibu dengan HIV positif?
Apabila bayi sehat diletakkan segera pada perut dan dada ibu setelah lahir untuk kontak kulit ibu dan kulit bayi, bayi memperlihatkan kemampuan yang menakjubkan. Bayi siaga. Bayi bisa merangkak, dirangsang oleh sentuhan ibu yang lembuh, melintasi perut ibu mencapai payudara.
Bayi mulai menyentuh dan menekan payudara. Sentuhan awal yang lembut oleh tangan atau kepala bayi pada payudara merangsang produksi hormon oksitoksin ibu, sehingga mulailah ASI mengalir dan juga meningkatkan rasa cinta kasih pada bayi.
Kemudian bayi mencium, menyentuh dengan mulut dan menjlita puting ibu dan akhirnya bayi melekat pada payudara dan mengisap minum ASI.
Urutan kegiatan ini penting bagi bayi manusia untuk bisa bertahan hidup.
Meski banyak peneliti menjelaskan perilaku normal ini, namun baru sekarang kita menemukan pentingnya memberikan kesempatan pada ibu dan bayinya untuk memperoleh pengalaman ini. Untuk pertama kali, peneliti telah menilai dampak dari memperoleh makanan pertama ini terhadap kematian bayi baru lahir. Kematian berkurang apabila tindakan segera mulai menyusui bayi baru lahir dilakukan SATU jam pertama.
Secara keseluruhan kontak kulit dan pemberian kolustrum berkaitan dengan penurunan kematian, utamanya dalam bula pertama kehidupan manusia. Ini juga berkaitan dengan meningkatkan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, dan lebih lama menyusui yang selanjutnya akan meningkatkan kesehatan dan menurunkan kematian.
Tentu saja tidak. Ibu membutuhkan bantuan terus menerus untuk dapat menyusui eksklusif selama 6 bulan. Keluarga, petugas kesehatan, dukun dan semua yang ada di tingkat masyarakat memegang peranan penting dalam sistem jejaring dukungan pada ibu.
Petugas kesehatan,pengunjung kesehatan dan lainnya memerlukan pelatihan klinis dalam menilai menyusui, mengenai masalah dan pengetahuan serta ketrampilan untuk membantu ibu mengatasi masalah. Pelayanan tindak lanjut oleh petugas dalam 48-72 jam setelah persalinan, selanjutnya setelah satu minggu dan ketika ibu membutuhkan, memberi kesempatan untuk mengatasi masalah sedini mungkin dan untuk meyakinkan ibu bahwa semuanya bisa berjalan baik.
Meski pada seorang ibu dengan HIV positif, pemberian susu formula memenuhi pesayaratn AFASS (bisa diterima, dapat melaksananan mampu beli berkelanjutan dan aman) dan memilih untuk tidak menyusui, harus juga dilakukan kontak kulit dengan sang bayi. Pasangan ibu-bayi ini secara khusus rentan. Kontak kulit memberikan kedekatan khusus awal ikatan ibu dan bayi.
Bila kondisi tidak AFASS, menjadi penting bagi ibu dan bayi untuk kontak kulit segera setelah bayi lahir dan mulai menyusui dalam jam pertama. Pada bayi-bayi ini, mendapatkan ASI Eksklusif berdampak menurunkan risiko penularan virus HIV daripada pemberian ASI campur susu formula (mixed feeding). Ingat bagi ibu yang tidak diketahui status HIVnya, direkomendasikan pemberian ASI eksklusif.
Sumber : Pedoman Pelaksanaan Pekan ASI Sedunia Tahun 2007 – Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia
Artikel ini boleh diambil dan disebarluaskan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari AIMI, dengan syarat bahwa TIDAK digunakan dalam rangka pelanggaran Kode Etik WHO mengenai makanan-makanan pengganti ASI.