Bayi = Botol dan Dot? Benarkah?

Penulis: Kiki – Konselor Menyusui AIMI

Siapa diantara kita yang setuju, bahwa rata-rata ibu membeli botol dan dot dalam mempersiapkan kehadiran bayi mungilnya. Hal yang sama juga terjadi pada saya ketika mempersiapkan kelahiran anak pertama 6 tahun silam. Dalam bayangan saya yang namanya bayi ya minum susunya (baik susu formula ataupun ASI Perah) adalah melalui botol dan dot. Belum lagi tawaran dan iklan menarik mengenai puting dot yang dibuat semirip dengan puting ibu ataupun iklan yang mengatakan botol ini anti kolik dan tidak membuat bayi kembung.

6 tahun silam saya belum banyak tahu tentang pemberian susu melalui media lain selain botol dan dot. Sekarang, selain mulai banyak belajar saya juga menerapkan hal ini pada anak kedua saya dan ternyata berhasil, tidak sesulit yang saya bayangkan. Ini semakin membuat saya yakin untuk bisa membagikan pengalaman saya disini, karena sulit bagi saya untuk membagi sesuatu yang tidak saya yakini.

Banyak ibu yang bertanya pada saya, ”Apa sih keuntungannya memberikan ASIP melalui media selain botol dan dot?”. Biasanya, saya lalu mencoba menjawab seperti ini:

  • Bayi terhindar dari bingung puting. Bingung puting adalah keadaan dimana bayi memilih untuk menggunakan botol dan dot karena cara kerja meminum ASI dari botol dan dot dan payudara berbeda. Melalui botol dan dot bayi tidak harus suckling melainkan hanya sucking. Sedangkan pada payudara bayi harus menggunakan lidahnya untuk merangsang keluarnya ASI. Sedangkan pada botol dan dot bayi hanya menyedot dan aliran ASIP sudah keluar dengan derasnya.
  • Bayi mendapatkan kepuasan oral hanya dari puting payudara ibunya tidak dari puting botol dan dot. Ketika ibu pulang dari bepergian atau bekerja, bayi akan bersemangat untuk menyusu langsung ke payudara ibunya. Hal ini tentunya bermanfaat karena bonding dengan ibu tetap terjalin kuat meskipun ibu tidak bisa selalu berada bersama bayi.
  • Penggunaan botol dan dot meningkatkan resiko infeksi telinga pada bayi.
  • Menyapih anak dari botol dan dot lebih sulit dibanding menyapih dari payudara. Sedangkan bayi yang tidak menggunakan dot kita tidak usah memikirkan bagaimana menyapih dari gelas kan? Krn seumur hidup kita minum pake gelas.

Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah, ”lalu, bagaimana memberikan ASI Perah pada bayi jika penggunaan botol dan dot dapat menimbulkan banyak risiko?”

Banyak ibu yang belum mengetahui, bahwa pemberian ASI Perah dapat menggunakan beberapa media, seperti: gelas sloki, sendok, pipet, spuit dan softcup feeder. Seperti apa media pemberian ASI dan bagaimana cara menjelaskannya, yuk, kita baca bersama sharing saya di bawah ini:

  1. CUP FEEDER (GELAS SLOKI) Pemberian ASIP melalui gelas sloki dapat dilihat pada www.drjacknewman.com → Video clips. Langkah-langkah yang dilakukan jika ingin memberikan ASIP melalui gelas sloki adalah:
    1. Gendong bayi di pangkuan dan posisikan bayi dengan kepala agak tegak, gunakan tangan untuk menopang bahu dan leher bayi.
    2. Gunakan gelas sloki kecil.
    3. Tempelkan bibir gelas sloki ke bibir bayi.
    4. Miringkan gelas sloki hingga ASIP menyentuh bibir bawah bayi dan biarkan bayi menyeruput seperti kucing yang sedang minum. Jangan menuangkan ASIP ke mulut bayi.
    5. Penting untuk menjaga aliran ASIP agar bayi tetap dapat menyeruput secara terus menerus.
    6. Lakukan perlahan karena bayi dan pemberi ASIP sedang sama-sama belajar.
  2. Diambil dari www.drjacknewman.com → cup feeding. Coba lakukan langkah-langkah diatas berkali-kali hingga bayi dan pemberi ASIP sama-sama merasa nyaman.
  3. SPOON FEEDER Pemberian susu melalui sendok sudah ada sejak dahulu kala, mungkin sejak botol dan dot belum ditemukan karena sendok adalah peralatan yang sangat mudah ditemukan. Ketika tiba-tiba seorang ibu harus keluar rumah dan meninggalkan bayinya dengan orang lain maka sendok adalah peralatan yang pasti ada di rumah. Pemberian ASIP dengan sendok pada intinya sama dengan penggunaan gelas sloki. Posisikan bayi agak tegak, kemudian tempelkan sendok yang telah diisi ASIP ke bibir bayi, biarkan mulut bayi terbuka dan sendokkan ASIP ke dalam mulut bayi. Resiko ASIP berceceran lebih banyak karena pemberi ASIP harus membawa sendok yang berisi ASIP dari gelas ke bibir bayi.
  4. PIPET dan SPUIT FEEDER. Pipet yang digunakan adalah pipet yang terbuat dari plastik, hindari pipet yang terbuat dari kaca karena khawatir akan melukai bayi. Cara penggunaan pipet adalah masukkan ujung pipet ke mulut bayi kemudian teteskan beberapa tetes ASIP, tunggu hingga bayi menelan ASIP nya kemudian ulangi lagi. Spuit yang digunakan adalah spuit ukuran besar tanpa jarum suntiknya. Isi spuit dengan ASIP kemudian dekatkan ujung spuit ke mulut bayi hingga mulut bayi terbuka, kemudian tuangkan sedikit-sedikit ke mulut bayi dan bayi akan menelan ASIPnya.
  5. SOFTCUP FEEDER Softcup feeeder yang ada di pasaran sekarang adalah merek Medela. Bentuknya hanpir seperti spuit besar hanya saja ujungnya lebar seperti ujung gelas sloki. Cara pemakaiannya, isi tabungnya dengan ASIP kemudian tekan ujung tabung yang dekat mulut softcup hingga ASIP mengalir ke mulut softcupnya, kemudian sama seperti cup feeder, tempelkan ke bibir bawah bayi dan biarkan dia menyeruput, jika ASIP yang di mulut softcup sudah habis tekan kembali tabungnya hingga ASIP mengalir kembali.

Yang perlu diingat ketika memberikan ASI Perah melalui media-media ini adalah:

  1. Berikan ketika bayi dalam keadaan tidak terlalu haus atau lapar. Karena kalau bayi sudah sangat lapar maka bayi menjadi tidak sabaran dan akhirnya menangis, apalagi jika bayi dan pemberi ASIP masih sama-sama belajar.
  2. Serahkan tugas memberi ASIP kepada orang lain selain ibu. Karena bayi memiliki kecenderungan untuk mengenali sekali ibunya dan ia akan memilih untuk menyusu langsung dibanding meminum ASIP.
  3. Latih bayi sedini mungkin karena semakin sering latihan maka bayi akan semakin mahir meminum ASIP dan yang memberikan ASIP juga mengetahui apa yang nyaman dan tidak nyaman bagi dirinya.
  4. Mintalah orang yang akan memberikan ASIP mencoba semua media yang ada, cup, sendok, pipet ataupun spuit dan biarkan ia memutuskan media apa yang paling nyaman buat dia dan bayi kita.
  5. Masih banyak orang yang menganggap memberikan ASIP tanpa dot adalah sesuatu yang ribet dan menyusahkan dan karena kita merasa tidak enak meninggalkan bayi kita pada mereka kita akan mudah menyerah dan membiarkan bayi diberi ASIP melalui dot, pada kasus saya, saya ajak ibu saya ke klinik laktasi dan biarkan konselor laktasi menjelaskan panjang lebar mengenai keuntungan memberikan ASIP tanpa dot dan ia lebih percaya (dibanding dengan anaknya sendiri yang ngomong). Dan terbukti saat ini baik ibu saya maupun si mbak yang di rumah menyatakan jauh lebih enak ketika anak terbiasa untuk minum dari gelas dari bayi, di umur 1 tahun 5 bulan ini dia sudah bisa minum menggunakan gelas apapun juga, tidak sibuk mensteril dan mencuci botol dan dot.

Semoga sharing ini bermanfaat.. ☺ Selamat menyusui dengan cinta, moms..

× Halo Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday
situs togel terpercaya situs togel terpercaya situs togel terpercaya situs togel bo togel terpercaya 10 situs togel terpercaya situs togel situs togel situs togel