Penulis: Farahdibha Tenrilemba S.S., M.Kes (Wakil Ketua Umum AIMI)
“Susu Ibu Nomor Satu, Buatan Pabrik Tidak Laku”
A Report from AIMI as Indonesian Delegations at WBC 2012
Jakarta, 17 Desember 2012 – World Breastfeeding Conference (WBC) 2012 berlangsung pada tanggal 6 – 9 Desember 2012 di India Habitat Center, New Delhi. WBC merupakan konferensi pertama tingkat dunia yang mengusung tema mendukung menyusui/pemberian ASI. WBC dihari oleh kurang lebih 1000 partisipan dari 82 negara yang bertukar informASI tentang praktik advokASI dan sosialiASI pemberian ASI di negaranya masing-masing.
Konferensi yang bertajuk “Come Join the Fight! – Babies Need Mom-Made, Not Man-Made – Let’s Protect Every Feeding Mother” ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pada percepatan MDGs 4 (mengurangi kematian anak), dan MDGs 5 (meningkatkan kesehatan ibu), serta meningkatkan cakupan pemberian ASI pada bayi.
Acara yang diselenggarakan oleh the Breastfeeding Promotion Network of India (BPNI) dan International Baby Food Action Network (IBFAN) dan World Alliance for Breastfeeding Action (WABA) ini diawali dengan inagurasi yang diadakan oleh Menteri Negara Perempuan dan Perkembangan Anak India dan Menteri Luar Negeri India. WBC tidak menerima sponsor dari sumber yang memiliki konflik kepentingan seperti produsen / industry makanan bayi, botol / dot / empeng.
Konferensi dimulai pada tanggal 7 Desember 2012 dengan pesan video dari UN Special Rapporteur on Right to Food, Olivier De Schutter, serta penghormatan bagi para penggerak dan pejuang pemberian ASI yang telah wafat. Panel Pleno pertama pun diisi oleh Regional Coordinator IBFAN Asia – Dr.Arun Gupta, Director Nutrition WHO HQ dr.Francesco Branca, and Director Programs UNICEF HQ Nicholas Alipui.
Sebanyak 13 sesi pleno, 6 Interaktif Simposia (secara parallel), 6 diskusi panel (secara parallel), 17 sesi technical (secara parallel), dan 2 kerja kelompok per area regional, digelar dalam waktu 3 hari, sampai 9 Desember 2012.
Ketiga perwakilan AIMI berkontribusi menjadi narasumber, mereka adalah Mia Sutanto – Ketua Umum AIMI, Nia Umar – Wakil Ketua Umum AIMI, dan Farahdibha Tenrilemba – Sekretaris Jenderal.
Mia menyampaikan materi pada sesi Diskusi Panel, Holding Corporations Accountabale, bersama delegasi dari India, UK, dan Philippines. Pada sesi itu, Mia menjabarkan peraturan dan regulasi tentang pemberian ASI yang berlaku di Indonesia. Memperlihatkan bahwa masih ada celah antara regulasi dan implementasinya di lapangan. Tidak lupa, Mia menyertakan langkah-langkah yang dapat diambil dan sedang dilakukan dalam pergerakan mendukung pemberian ASI di Indonesia. “Jelas, 2013 rencana aksi AIMI akan terfokuskan pada kegiatan-kegiatan advokASI agar celah dapat tertutup dan tidak semakin lebar!” ujar Mia.
Nia menyampaikan materi pada sesi teknikal, Infant Feeding In Emergency, bersama delegasi dari Philippines, Perancis, dan Guatemala. Di sesi tersebut, Nia menjabarkan pengalaman Indonesia dalam menanggulangi bencana, dan pengalaman AIMI memberikan dukungan menyusui/pemberian ASI pada saat situasi kegawatdaruratan. Yaitu seperti mengirimkan konselor menyusui ke daerah yang terkena dampak dan membuka dapur umum pembuatan makanan pendamping ASI yang berbahan alami dan lokal. “Pembelajaran dari tiap negara yang berbagi di sesi ini adalah adanya 1 koordinasi agar bantuan difokuskan pada pemberian nutrisi pada ibu yang menyusui, dan sesi-sesi konseling agar mereka tetap menyusui” tandas Nia.
Diba menyampaikan materi di sesi Diskusi Panel, What is Appropriate and Inappropriate Promotion of Baby Foods, bersama dengan delegasi dari Fiji, Ukraine, Thailand, Hongkong, UAE, dan US. Di sesi ini Diba menjabarkan bentuk pelanggaran-pelanggaran promosi pengganti ASI yang terjadi di Indonesia. “Pembelajaran yang didapat dari sesi ini adalah bahwa pelanggaran promosi pengganti ASI ini masih terjadi di seluruh belahan dunia, diperlukan aksi lokal dan global dalam menghentikan bentuk promosi-promosi seperti itu,” kutip Diba.
Di sesi kerja kelompok, setiap negara diminta untuk mencari padanan dari slogan Babies Need Mom-Made Not Man-Made dengan frase yang sama menariknya. “Setelah berembuk, kami setuju menggunakan “Susu Ibu Nomor Satu, Buatan Pabrik Tidak Laku!” tambah Nia.
Dalam konferensi ini, AIMI berkesempatan menyampaikan presentasi video pada YOUth ACTion for Breastfeeding bersama-sama dengan WABA YOUTH dari Malaysia dan RUMBA dari Brazil dan Mexico. “Senang sekali bisa menjadi bagian dari ini, penuh dengan semangat dari orang-orang muda yang bangga mendukung gerakan pemberian ASI!” ujar Diba.
Dan, terakhir, AIMI juga menjadi salah satu perwakilan tim perumus Deklarasi WBC 2012. “Pengalaman Indonesia dalam lika liku pergerakannya mendukung pemberian ASI dipercaya dapat menjadi masukan yang bernilai untuk skala internasional,” dikatakan oleh Mia.
Ajang internasional ini memfokuskan pada gerakan advokASI yang dapat dilakukan di tingkat global secara bersama-sama melalui badan UN, organisasi dunia, organisasi gerakan menyusui / pemberian ASI seperti IBFAN WABA, LSM International. Serta, yang dapat dilakukan di tingkat nasional di masing-masing negara. WBC diakhiri dengan deklarasi “The 2012 World Breastfeeding Conference Declaration and Call to Action Babies Need Mom Made Not Man Made yang dapat diunduh di
http://www.worldbreastfeedingconference.org
Fact Sheet AIMI:
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) berdiri pada tanggal 21 April, 2007, didirikan-oleh dan diperuntukkan-bagi ibu menyusui Indonesia khususnya, umumnya para orangtua. AIMI adalah suatu organisasi nirlaba dan non-pemerintah yang berbasis kelompok pendukung ibu menyusui. AIMI terbentuk untuk memberikan informasi yang berimbang dan lengkap mengenai menyusui dan resiko susu formula. Kegiatan rutin: Kelas EdukASI di lebih dari 30 kota; AdvokASI ditingkat masyarakat, pemerintah, & legislatif; Kampanye via Social Media; Konseling Tatap Muka, Telpon dan Email; SosialisASI tingkat masyarakat, perkantoran & media, kASIh ibu (kelompok Pendukung Ibu, kerjasama dengan rumah sakit); Event Seminar, Talkshow, Konferens, bazaar; Riset dan Pelatihan; Pengembangan organisasi dan SDM. AIMI telah memiliki enam cabang yaitu AIMI Jabar, AIMI Jatim, AIMI Jateng, AIMI Sumut, AIMI Sulsel dan AIMI Yogyakarta.
***Kontak:
Mia Sutanto – Ketua Umum AIMI (m) +6281510002584 (e) mia.sutanto[at]aimi-asi[dot]org (tw) @miasutanto
Nia Umar – Wakil Ketua Umum AIMI (m) +629159003357 (e) nia[at]aimi-asi[dot]org (tw) @housniati
Farahdibha Tenrilemba – Sekretaris Jenderal AIMI (m) +628561353533 (e) diba[at]aimi-asi[dot]org (tw) @dibamommy
Sekretariat – Kantor AIMI Pusat (t) +622172787243, +622172790165 (f) +622172790166 (e) kontak@aimi-asi.org , sekretariat@aimi-asi.org (w) www.aimi-asi.org (tw) @aimi_asi