JAKARTA (20/02): Keselamatan bayi dan anak adalah hal yang sangat penting bagi orangtua. Seringkali orangtua maupun pengasuh tidak meyadari ada banyak hal yang dapat membahayakan keselamatan anak, terutama ketika anak sedang bermain sambil mengeksplorasi lingkungan di sekelilingnya.
“Sebagian besar orang tua mungkin tidak menyadari, bahwa penanganan yang kurang tepat pada kecelakaan ‘kecil’ pada anak – seperti: jatuh, tersedak, terantuk benda keras, terkena api/panas, dll dapat berakibat fatal bagi keselamatan anak-anak kita”, jelas Mia Sutanto, Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI). “Atas dasar inilah, AIMI mengadakan Seminar Tanggap Darurat Pada Anak, agar setiap keluarga mengetahui cara penanganan yang tepat pada bahaya kecelakaan yang dapat berakibat fatal pada keselamatan anak-anak dan bayi”, tandasnya lagi.
Dalam seminar yang ditujukan bagi para orang tua/pengasuh ini, AIMI bekerjasama dengan International SOS Indonesia – suatu lembaga yang berkecimpung dalam dunia kesehatan, khususnya memberikan pelatihan-pelatihan tentang penanganan pada keadaan darurat (first aid trainings). “AIMI tertarik bekerjasama dengan International SOS Indonesia karena lembaga ini sudah teruji pengalamannya di bidang pelatihan penanganan pada keadaan darurat. Rasanya tepat jika AIMI menggandeng mereka untuk membawakan materi tanggap darurat pada anak”, jelas Cut Sarah Xandria, Ketua Panitia Seminar Tanggap Darurat pada Anak.
Materi yang dibawakan pada seminar ini antara lain meliputi penanganan tersedak pada bayi, CPR, penanganan luka bakar pada anak, serta penanganan pada patah dan retak tulang pada anak. Tak lupa, para instruktur dari International SOS Indonesia akan memberikan contoh/demo langsung pada para peserta, sehingga peserta dapat mencoba mempraktekkan teori-teori yang sudah diajarkan.
Diharapkan dengan mengikuti seminar ini, para orang tua/pengasuh dapat lebih terinformasi mengenai cara penanganan kondisi darurat pada anak. Tidak hanya itu, dengan mengetahui cara penanggulangan kondisi darurat pada anak yang tepat, akan lebih banyak bayi dan anak-anak terselamatkan dari bahaya/kecelakaan yang mungkin terjadi.
Fact Sheet AIMI:
AIMI terbentuk dari kepedulian beberapa ibu mengenai pentingnya pemberian ASI untuk bayi secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun atau lebih. Saat ini dukungan untuk ibu yang memberikan ASI kepada bayinya dirasakan kurang, baik itu perhatian dan dukungan dari pemerintah, masyarakat umum dan instansi swasta.
Berbagai kegiatan telah dilakukan AIMI untuk mensosialisasikan ASI, antara lain kegiatan regular kelas edukasi AIMI dengan tema seputar ASI, talkshow MP-ASI sehat untuk bayi, AIMI Goes to Office yaitu sosialisasi mengenai ASI yang dilakukan di kantor-kantor, pemberian penghargaan kepada perusahaan yang mendukung pemberian ASI, konsultasi laktasi dan kegiatan lainya.
Contact Person AIMI:
Mia Sutanto
AIMI Chairwoman
mia.sutanto@aimi-asi.org, +6281510002584
Sisca Baroto-Utomo
Head of Communications Division
sisca@aimi-asi.org, +62818765021
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)
Graha MDS lt. 3
Pusat Niaga Mas Fatmawati Blok B1/34
Jl. RS. Fatmawati no. 39, Jakarta
Telp: 021.72790165 Fax: 021.72790166
www.aimi-asi.org