AIMI, Jakarta (21/12): Tahun 2009 ini Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) telah melakukan banyak hal. Mulai dari tingkat lokal, nasional, bahkan sudah melangkah menuju dunia internasional.
“Agenda yang sudah dilaksanakan oleh AIMI tahun 2009 ini cukup banyak, mulai dari kegiatan untuk komunitas sendiri, untuk negara ini, bahkan dua di antaranya adalah event internasional. Begitu juga dengan 3 kali kegiatan tanggap darurat yang dilaksanakan AIMI pada tahun ini. Bagi organisasi yang masih seumur jagung, hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami, karena apa yang kami lakukan diakui dan dirasakan manfaatnya,” kata Mia Sutanto – Ketua AIMI. Dukungan yang diberikan masyarakat pun dirasakan terus mengalir, salah satunya dari penggalangan dana yang dilakukan AIMI untuk kegiatan social selalu mencapai jutaan rupiah.
Tak jauh beda dengan dari organisasi kesehatan. Tercatat pada tahun 2009, AIMI memperoleh penghargaan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada 14 Juni 2009 atas perhatian dan dedikasi yang begitu besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia, khususnya di bidang pemberian ASI eksklusif.
Konsistensi AIMI untuk dalam menciptakan lingkungan dan masyarakat yang breastfeeding-friendly, menggerakkan AIMI bersama gabungan lembaga dan masyarakat peduli ASI untuk membuat Pernyataan Bersama (PB) menolak RUU Kesehatan. Hal mendasar yang ditolak yaitu terkait dengan adanya kata-kata “Susu Formula” dalam pasal pemberian ASI. PB tersebut disampaikan ke pemerintah, legislative dan masyarakat melalui Press Conference pada 20 Agustus 2009. Pernyataan ini kemudian ditindaklanjuti dengan bertemu para wakil rakyat Komisi IX DPR. Hasil dari pertemuan dalam UU no. 36/2009 tentang Kesehatan, menghapuskan kata “Susu Formula” serta memunculkan pasal sanksi bagi semua pihak yang menghalangi pemberian ASI.
Rangkaian kegiatan AIMI
Tahun 2009 ini kegiatan AIMI diawali dengan pembentukan AIMI cabang Semarang, dengan ditandai dilaksanakannya Kelas EdukASI AIMI pada 21 Desember 2008 di Rumah Bersalin (RB) Ibu Semarang dengan topic Breastfeeding Basic. AIMI Semarang saat ini sudah sangat aktif dalam melakukan kegiatan konseling, mengedukasi masyarakat tentang manfaat ASI melalui ekspos di media serta rutin mengadakan Kelas Edukasi dengan bekerjasama dengan fasilitas kesehatan setempat.
Dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-2 pada tanggal 21 April 2009, AIMI menyelenggarakan workshop Hypnobreastfeeding dengan tema “Afirmasi Positif untuk Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas ASI”. Salah satu tujuan diadakannya workshop ini adalah untuk memperkenalkan teknik relaksasi terbaru, sehingga dapat membantu para ibu menyusui untuk memaksimalkan kuantitas dan kualitas ASI-nya. Kegiatan yang dilaksanakan di Jakarta, pada hari Minggu, 19 April 2009 bertempat di Anahata Wellness Center fX Lifestyle X’nter lt f5, jl Jend. Sudirman, Jakarta mampu menyedot banyak peminat, terbukti dengan dibukanya 2 kelas untuk menampung seluruh peminat. Lanny Kuswandi, seorang pakar Hypnotherapy, di daulat untuk memandu sekitar 100 ibu menyusui dalam workshop tersebut.
Pada Agustus 2009, AIMI berpartisipasi dalam peringatan World breastfeeding Week (WBW), dengan mengadakan Seminar ASI yang mendatangkan seorang pakar ASI Internasional, Jack Newman, MD, FRCPC. Seminar ini mengambil tema “Numbers on Demand”, dimana disampaikan oleh Dr. Jack Newman bahwa hal terpenting dalam memberikan ASI pada bayi bukan pada seberapa banyak (berapa kali, berapa mili, dll), tapi jumlah yang sesuai dengan yang diminta/diinginkan oleh bayinya. Dr. Jack Newman juga menegaskan setiap bayi adalah unik, oleh karena itu jumlah yang diminta/diinginkan oleh bayi akan berbeda satu dan lainnya.
Masih dalam rangka peringatan WBW 2009, AIMI menyelenggarakan Breastfeeding Fair (BF) di Dharmawangsa Square Jakarta, 6-10 Agustus 2009. Dalam Breastfeeding fair ini selain bazaar, AIMI juga menggelar mini talkshow : Sharing & Caring setiap hari selama BF berlangsung. Dalam sharing & Caring ini AIMI mendatangkan narasumber public figure yang peduli ASI serta para pakar di bidang kesehatan – khususnya ASI, untuk mengupas berbagai hal seputar menyusui. Mulai dari cara Jitu pancing ASI dengan hypnobreastfeeding: “Affirmasi Positif melancarkan ASI” bersama Lanny Kuswandi. Trik menyajikan: “MPASI Berkualitas” bersama Wied Harry Apriadji. Untuk mewadahi keinginan ibu yang Ingin segera langsing tapi tetap menyusui? Maka, tema di hari ketiga: “Langsing & ASI berlimpah dengan Pilates” bersama Svarga Pilates. Ibu ASI Indonesia akan berbagi kisah keajaiban-keajaiban ASI: “The Miracle of ASI” bersama dr. Utami Roesli, Sp.A, MBA, IBCLC & Artika Sari Devi. Dan di hari terakhir: “Bahaya penggunaan susu formula yang tidak tepat” bersama dr. Asti Praborini & Nola AB Three.
Pada 12 November 2009, AIMI diundang Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) cabang Tarakan – Kalimantan dalam seminar ASI dengan pembicara ketua AIMI, Mia Sutanto serta dr. Utami Roesli, SpA, MBA, IBCLCL, FABM. Acara tersebut dihadiri 250 orang serta diliput media setempat
Di penghujung tahun 2009, AIMI menjadi local partner Panorama untuk mengadakan kegiatan IMBEX (Indonesia Maternity and Baby Expo) 2009. Acara ini diadakan selama 3 hari, 20-22 November 2009 di Asembly Hall, JCC, Jakarta. Dalam kesempatan ini AIMI berpartisipasi mengisi bazaar, mengadakan talkshow dan mini Kelas Edukasi ASI serta membuka konsultasi/konseling menyusui pada stand-nya.
Tanggap bencana
Pada April 2009, ketika bencana Situ Gintung – Tangerang terjadi, AIMI membuka posko bantuan berupa dapur umum. Posko yang didirikan 2-5 April 2009 ini bertujuan untuk meringankan beban korban bencana Situ Gintung. AIMI yang memberikan perhatian khusus pada kesehatan serta gizi bayi dan balita memberikan bantuan berupa pemberian MPASI sehat untuk bayi dan balita di daerah tersebut, serta memberikan makanan lengkap gizi untuk ibu menyusui. Misi yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah mensosialisasikan untuk mengutamakan pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sehat bagi bayi dan balita dalam keadaan darurat, serta memberikan dukungan bagi ibu menyusui untuk tetap menyusui anaknya dalam kondisi seperti ini. Pihak yang telibat dalam posko ini terdiri dari pengurus AIMI, relawan peduli ASI, guru dan orang tua murid PAUD Strawberry serta ComDev MDS – Jakarta.
Ketika untuk ke-2 kalinya bencana gempa bumi terjadi di bumi Indonesia, tepatnya di Tasikmalaya, selama kurang lebih 1 minggu, yaitu 16-22 September 2009, Konselor Laktasi AIMI dibawah koordinasi World Vision Indonesia (WVI) terjun langsung ke daerah bencana untuk memberikan bantuan konseling untuk membantu ibu menyusui untuk tetap menyusui bayinya, serta memberikan perlengkapan yang diperlukan ibu dan bayi.
Pada tanggal 30 September dan 1 Oktober saat gempa melanda bumi Sumatera, AIMI mengadakan penggalangan dana dari anggota AIMI, anggota milis asiforbaby@yahoogroups.com maupun dari masyarakat umum. Sebagai upaya dan wujud solidaritas kemanusiaan AIMI, dibentuklah tim Laktasi Siaga Bencana (LSB) yang bertujuan untuk memberikan bantuan langsung pada korban bencana di Padang. Tim LSB I yang terdiri dari konselor laktasi AIMI berada di Padang 2-9 Oktober 2009, turun langsung ke daerah bencana untuk melakukan penyuluhan, konseling serta pendataan pemberian ASI pada situasi bencana. Kegiatan yang dilakukan oleh tim LSB 1 lebih diutamakan kepada pencegahan penggunaan susu formula atau MPASI instan terhadap bayi dibawah dua tahun (baduta), karena keterbatasan sanitasi (air bersih sulit di dapat, dll), sehingga pemberian susu formula dan MPASI instan akan memperkeruh keadaan karena dapat mengakibatkan bencana lain, yaitu diare sampai kematian pada baduta.
Tim LSB II berada di padang pada 20-24 Oktober 2009. Dengan bantuan dari ACT untuk penentuan lokasi, diprioritaskan daerah Nagari VII Koto, Kab. Pariaman, sebagai daerah bencana yang diatasi sebagai lanjutan kegiatan dari Tim I. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan ASI & MPASI.
Kedatangan Tim LSB I dan II, dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam menyadarkan masyarakat akan kualitas dan komposisi ASI yang tidak tertandingi oleh susu apapun. Demikian pula dengan manfaat pengelolaan MP-ASI sehat yang jauh lebih bergizi dibandingkan dengan MP-ASI (termasuk di dalamnya bubur) instan. Pengetahuan ini sedikit banyak mempengaruhi masyarakat setempat untuk tetap mengutamakan pemberian ASI dibandingkan susu formula pada baduta serta memberikan MP-ASI sehat dibandingkan MP-ASI instan. Banyak pihak berharap kegiatan ini dapat dilanjutkan dalam bentuk pelatihan
Berperan di Internasional
World Breastfeeding Trends Initiative (WBTi)
AIMI ditunjuk oleh International Baby Food Action Network (IBFAN) Asia untuk mengerjakan report yg berisikan kondisi dan status pemberian ASI di Indonesia pada Agustus 2008, setelah mengikuti seminar di Thailand.
Ada 12 indikator penting yang menjadi kunci pertanyaan dari WBTi ini, diantaranya data besaran bayi yang mendapatkan ASI, berapa jumlah RS sayang ibu dan bayi – yang sedihnya di Indonesia sampai saat ini tidak ada, Undang-undang dan peraturan yang mendukung ASI sampai ke prosedur pemberian ASI pada ibu yang menderita HIV/AIDS.
AIMI bekerjasama dengan Sentra Laktasi Indonesia (Selasi), Perinasia dan Departemen Kesehatan RI telah mengumpulkan data-data terkait WBTi ini pada Februari 2009 dan dikirim kembali ke IBFAN Asia dan telah di-publish di web mereka pada Agustus 2009 lalu.
Tujuan adanya data-data ini adalah sebagai perangkat untuk mendorong pemerintah agar terus memperhatikan kondisi pemberian ASI di negara kita yang ternyata berdasarkan laporan WBTi ini kondisinya cukup memprihatinkan.
Untuk melihat lebih jelas kondisi menyusui di Indonesia dan negara-negara lain di dunia bisa dilihat di: www.worldbreastfeedingtrends.org
Konferensi One Asia Breastfeeding Partners Forum 6 di Colombo, Srilanka
Pada tanggal 18-21 November 2009, AIMI sebagai satu-satunya perwakilan dari Indonesia diundang dalam konferensi One Asia Breastfeeding Partners Forum 6 di Colombo, Srilanka. Konferensi yang dihadiri oleh 17 negara ini mengangkat tema “Breastfeeding in Emergencies: Challenges and Solutions“. AIMI mempresentasikan kegiatan emergency response untuk Sumbar serta laporan WBTi. Hasil dari konferensi Colombo adalah Colombo Declaration yang rencananya akan dikirimkan ke media pada awal 2010. Tahun 2010 rencananya AIMI akan menjadi host untuk konferensi One Asia Breastfeeding Partners Forum 7 yang akan diselenggarakan di Indonesia. **
Fact Sheet AIMI :
AIMI terbentuk dari kepedulian beberapa ibu mengenai pentingnya pemberian ASI untuk bayi secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun atau lebih. Saat ini dukungan untuk ibu yang memberikan ASI kepada bayinya dirasakan kurang, baik itu perhatian dan dukungan dari pemerintah, masyarakat umum dan instansi swasta.
Berbagai kegiatan telah dilakukan AIMI untuk menyosialisasikan ASI, antara lain kegiatan regular kelas edukasi AIMI dengan tema seputar ASI dan MP-ASI Sehat untuk Bayi, AIMI Goes to Office yaitu sosialisasi mengenai ASI yang dilakukan di kantor-kantor, Pemberian penghargaan kepada perusahaan mendukung pemberian ASI, konsultasi laktasi, dan kegiatan lainnya.
Contact Person AIMI:
Mia Sutanto, Ketua
mia.sutanto@aimi-asi.org
HP: 081510002584
Sisca Baroto-Utomo, Media Relations
sisca@aimi-asi.org
HP : 0818765021
Sekretariat:
Graha MDS Lt. 1
Pusat Niaga Mas Fatmawati Blok B1/34
Jln. RS Fatmawati No. 39 Jakarta
Telpon : 021-72790165 Fax: 021-72790166
www.aimi-asi.org