Bagaimana Menyikapi Kritik Orang Lain tentang ASI

Pengantar

Sangat disayangkan, banyak ibu menyusui yang akhirnya harus melawan kritik dari pihak lain mengenai pilihan mereka untuk menyusui. Kritik dari orang tak dikenal bisa datang sesekali, namun kritik tipe ini masih lebih mudah untuk dihadapi. Yang tersulit adalah kritik dari kalangan keluarga atau pihak yang dekat dengan si ibu.

Terkadang orang-orang yang dekat dengan kita – terutama orang tua kita sendiri – merasa bahwa pilihan lain dalam pola pengasuhan anak, adalah bukti penolakan kita akan pola asuh mereka dulu. Mereka akan merasa menerima pola asuh yang kita lakukan sekarang akan sama dengan mengakui pola asuh mereka dulu adalah salah.

Ada baiknya kita jelaskan dari awal, apapun yang kita pilih dalam pola asuh anak kita bukan berdasarkan pengalaman kita masa kecil, tetapi merupakan pilihan setelah menerima banyak informasi lain yang kita peroleh dan kita berhak memilih apa yang terbaik untuk anak dan keluarga kita.

Harap selalu kita ingat bahwa anggota keluarga dan teman dekat yang membuat komentar negatif tentang ASI biasanya melakukan itu karena mereka peduli dengan kita dan anak kita, walaupun komentar mereka tidak tepat atau kurang enak didengar.

Informasi ini dibuat untuk menyikapi kritik tentang ASI, namun teknik dan cara ini bisa juga diaplikasikan di persoalan lain dalam topik pengasuhan anak.

Teknik-teknik dalam menyikapi kritik

  1. Edukasi
  2. Banyak orang tidak sadar bahwa memberikan ASI adalah sangat menguntungkan bagi ibu dan anak. Mereka juga tidak tahu bahwa ada banyak sekali riset yang mendukung pemberian ASI berkelanjutan – terutama kelebihan ASI dari segi medis. Coba jelaskan fakta-fakta dari penelitian-penelitian tentang kelebihan ASI. Print beberapa materi tentang ASI dan letakkan di beberapa tempat di dalam rumah, misalkan di kamar mandi, atau ruang keluarga. Perlahan minta orang yang mengkritik anda untuk membaca artikel tersebut – bukan untuk diajak berdebat, namun untuk diajak berpikir kembali apa yang terbaik untuk anak anda.

  3. Merespon pada komentar yang spesifik
  4. Coba cari tahu lebih jauh kenapa mereka merasa menyusui adalah sebuah masalah – dengan begitu kita bisa langsung merespon dan mengoreksin informasi yang salah. Apakah mereka merasa pemberian ASI tidak memberikan keuntungan apa pun ke bayi? Apakah mereka khawatir akan komentar orang lain? Apakah mereka pernah membaca penelitian-penelitian seputar ASI? Apakah mereka pernah bertemu dengan keluarga lain yang menyusui anak-anaknya sampai lebih dari satu tahun?

  5. Beritahu mereka perasaan Anda terhadap komentar-komentar mereka
  6. Mungkin akan sangat membantu jika kita bisa saling bicara dari hati ke hati dengan seseorang yang memiliki prasangka negatif tentang ASI. Individu yang tidak suportif ini bisa kita beritahu bagaimana komentar mereka juga menyakiti anda dan anak anda (terutama jika anak anda sudah agak besar), dan anda mengharapkan mereka untuk bisa berhenti memberikan komentar negatif. Anak-anak seringkali bisa memahami banyak hal diluar dugaan kita, dan komentar negatif bisa membingungkan dan membuat mereka kesal. Kata-kata anda bisa membantu ini, atau paling tidak mencegah orang lain untuk mengkritik pilihan anda dalam menyusui.

  7. Kutiplah dari pihak yang berwenang
  8. Ada orang-orang yang mungkin tidak akan percaya jika anda yang bicara, tapi mereka akan dengar jika yang menyampaikan itu adalah dokter atau tenaga medis. Bilang saja bahwa dokter anak anda merekomendasikan anda untuk terus menyusui anak anda. Jika dokter anda sangat mendukung pemberian ASI, jika diperlukan ajak pihak yang kurang suportif tersebut pada saat anda berkonsultasi dengan dokter anda, sehingga dia bisa mendengar sendiri pernyataan dari dokter tesebut. The American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian ASI sampai 12 bulan dan dilanjutkan sampai kedua belah pihak masih ingin melanjutkan. Sedangkan WHO merekomendasikan pemberian ASI paling tidak 2 tahun.

  9. Buat lelucon tentang menyusui
  10. Terkadang lelucon bisa menjadi cara yang efektif untuk menyingkirkan komentar negatif. Kita bisa aja membuat lelucon seperti, “Jangan takut… Aku tidak akan terus-terusan sekamar dengan anak saya sampai dia kuliah kok!”

  11. Menghindar dari topik ASI
  12. Salah satu cara untuk mengatasi kritik adalah menghindari topik pembicaraan seputar ASI. Jika isu ini diangkat, usahakan ganti topik dengan sopan. Coba pindah ke ruangan lain untuk menyusui untuk menghindari atau meminimalisir komentar-komentar yang ditujukan kepada anak anda.

  13. Menjadikan subyek ASI ini sebagai bahan yang tidak bisa diargumentasikan
  14. Sebagian orangtua (terutama orangtua yang sering berhadapan dengan banyak orang yang menentang ASI) menemukan cara yang ekektif untuk menolak berargumen tentang hal ini dalam kondisi apa pun. Terkadang kita sebaiknya menyatakan dengan baik-baik namun tegas, “Ini adalah anak saya dan saya harap kita tidak usah membicarakan bagaimana saya mengasuh anak saya lagi.” Jika mereka MASIH membahas topik ASI ini, jawablah dengan jawaban yang sama atau “Ini adalah pola asuh yang sudah kami lakukan di rumah tangga kami”) sampai mereka menyadari bahwa topik ini sudah tidak bisa didiskusikan lagi. Jika cara ini masih tidak bisa dilakukan, sebaiknya anda pergi atau menjauh.

  15. Bagaimana jika semua cara sudah dicoba dan masih tidak bisa?
  16. Ketika anda bersedia untuk berdebat mengenai topik ASI ini, maka beberapa orang akan merasa mereka punya kesempatan untuk membuktikan bahwa kita salah—dan ini akan dijadikan alasan untuk mereka untuk terus mencari alasan. Terkadang ada orang-orang sebenarnya tidak ingin mendengarkan alasan kita, tapi mereka hanya ingin kita “merasa capek dan mengalah” untuk mengikuti kemauan mereka. Jika ini hanya respons emosional dari orang-orang itu, dan mereka tidak bisa memberikan alasan yang logis mengenai ini (atau terus menerus mencari alasan-alasan jelek lainnya dari setiap kali kita memberikan penjelasan, tanpa dia mau mendengarkan dengan jelas pernyataan dari anda), maka ada baiknya jika kita menyikapi ini dengan humor atau menghindari pembicaraan seputar ASI, atau tekankan bahwa kita tidak ingin membicarakan ini.

    Dengan percaya diri, tunjukkan semua sanggahan anda dengan cara yang diplomatis (tergantung dengan siapa anda bicara). Dan ketika mereka menyadari bahwa kita sudah sangat mantap dengan pilihan kita ini, maka bisa jadi mereka akan menyerah atau paling tidak menurunkan intonasi. Ulangi semua pernyataan yang anda ketahui setiap topik ini diangkat. Mudah-mudahan suatu saat semua akan berlalu.

Kalimat-kalimat sakti yang bisa digunakan untuk menjawab kritik orang lain akan ASI:

  • “Ooh sungguh menarik ya… Bagaimana Anda bisa berpikir seperti itu?”
  • “Pola asuh yang saya lakukan adalah pola asuh yang saya rasa tepat untuk keluarga saya”
  • “Saya menghargai opini dan pendapat Anda, tetapi saya sudah memikirkan ini dengan matang dan saya telah banyak membaca dan melakukan riset mengenai ini dan tekad saya sudah bulat. Saya dengan senang hati menghargai dan mau mendengarkan pendapat Anda, dan saya harap Anda melakukan yang sebaliknya – dan ini adalah keputusan saya.”
  • “sebagai ibu dari anak ini, dan setelah saya banyak belajar mengenai pentingnya ASI, maka saya yakin dengan sepenuh hatu bahwa ini adalah yang terbaik untuk anak saya. Jika Anda mencintai saya dan bayi ini, harap mendukung pilihan saya ini.”
  • “Anda tahu kan di dunia kedokteran selalu saja ada rekomendasi yang berbeda-beda seputar pemberian nutrisi. Nah, rekomendasi yang sekarang dan saat ini digalakkan adalah pemberian ASI – ini terbukti yang terbaik dan saya merasa nyaman dan senang dengan memberikan ASI.”
  • Ketika anak sudah mendapatkan MPASI, bilang saja “saya sudah mulai menyapih pelan-pelan kok…” (walaupun proses pemberian MPASI kan bisa berlangsung bertahun-tahun sesuai keinginan ibu dan anak)
  • “Ini adalah metode yang keluarga kami lakukan selama ini, dan kami tidak berniat mengubahnya” (ketika kita sudah mengeluarkan alasan ini, maka dianggap pembicaraan selesai)
  • “Kenapa saya harus menggantikan ASI saya dengan sesuatu yang mahal dan secara nutrisi dan imunitas tidak sebaik ASI?” (hati-hati menggunakan pernyataan ini dan perhatikan baik-baik lawan bicara anda).
  • Jawaban untuk para orang tua kita:
    • “sekarang saya sudah menjadi seorang ibu juga, saya sangat menghargai apa yang sudah Ibu/Ayah lakukan untuk saya dan saya sangat berterimakasih atas semua saran dan bantuannya selama ini. Akan sangat membantu jika Ibu/Ayah turut mendukung saya dalam memberikan ASI untuk buah hati saya, karena dukungan kalian akan sangat berarti buat kami berdua.”
    • “bukannya saya menyesali keputusan Ibu untuk tidak menyusui saya dulu – Saya yakin Ibu sudah memberikan yang hal yang tepat untuk saya dulu. Dan sekarang biarkan saya menentukan apa yang tepat untuk saya dan anak saya.”
    • Teknik ”sandwich” biasanya biasanya efektif juga untuk digunakan:
      • Katakan pujian diawal lalu: “Saya sangat senang kamu di sini bersama anak saya; Anak saya beruntung sekali mempunyai Nenek sepertimu; Oh, kamu memang nenek yang baik dan hebat.”
      • Lalu selipkan pernyataan yang ingin kita sampaikan: “Sebenarnya saya sedih sekali jika ada orang yang mengkritik pilihan dan rekomendasi dokter saya dalam memberikan ASI.”
      • Lalu katakan kalimat yang manis lagi, seperti: “Ini membuat saya sedih jika kamu tidak bisa menerima saya memberikan ASI, karena saya yakin Ibu mencintai anak saya, dan anak saya pasti juga menginginkan ada nenek yang baik mendampinginya.”

Sumber: Kelly Bonyata, IBCLC (diterjemahkan bebas oleh Nia Umar)

Artikel ini boleh diambil dan disebarluaskan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari AIMI, dengan syarat bahwa TIDAK digunakan dalam rangka pelanggaran Kode Etik WHO mengenai makanan-makanan pengganti ASI.

× Halo Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday