Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) adalah organisasi nirlaba berbasis kelompok sesama ibu menyusui dengan tujuan menyebarluaskan pengetahuan dan informasi tentang menyusui serta meningkatkan angka ibu menyusui di Indonesia.
Artikel Terbaru
Ramaikan acara World Breastfeeding Week dengan ikutan lomba buat flyer dengan tema BREASTFEEDING: Foundation Of Life
Eska Deanira berbagi pengalaman tentang perjalanan relaktASI bersama Rasmi bayinya yang sekarang berusia 20 bulan lebih.
Jangan lupa besok pagi dengerin ibu ketua AIMI KALBAR, ngomongin apa sia itu pelanggaran kode etik penjualan susu?
Kalo ketemu bisa di laporkan kemana?
Dan ternyata bentuk pelanggaran itu banyak loh, dan kita ga sadar.
Sambil
Simak penjelasan tentang "Relaktasi, Kembali Pada ASI" hari Rabu tanggal 9 Mei 2018 hanya di Kompas TV
Kata Mereka Tentang AIMI
Teman-teman AIMI bukan cuma memberi informasi yang sangat detil soal ASI, tapi mereka juga memberi dukungan moral yang sangat besar buat saya dan istri sehingga dua anak kami, lancar diberi ASI eksklusif bahkan hingga 2 tahun lebih. Memang, informasi jaman sekarang relatif mudah didapat, tapi ketika dapat penjelasan langsung dari teman-teman AIMI, informasi itu lebih mudah dicerna. Makasih AIMI, membuat bayi saya sehat, dan rekening saya hemat karena tak harus membeli formula. Dan yang paling penting: Saya tak perlu bangun tengah malam buat nyeduh formula, karena dengan ASI, anak kami tinggal nempel ke dada ibunya.
Kenal pertama AIMI dari Facebook, waktu pertama tahu bahwa saya hamil, (saya) langsung join grup FB AIMI, lalu memantau dan baca-baca SEMUA FILE nya, mulai dr manajemen ASIP, sampai MPASI. Saya mengandalkan info dari AIMI karena disana sudah berkumpul pakar , informasi yg disampaikan dalam file lengkap, jelas dan mudah dipahami, serta dari sumber yang terpercaya.
Alhamdulillah dampaknya positif; lancar menyusui sampai anak pertama usia 2 tahun 3 bulan full ASI, suami sangat mendukung menyusui, bahkan turun tangan langsung memberikan ASIP ketika saya bekerja atau keluar rumah sementara, keluarga juga mendukung selama saya pegang teguh "menyusuilah dengan keras kepala".
Setelah mengikuti kelas menyusui AIMI, saya dan istri jadi lebih tahu banyak hal baru mengenai masa kehamilan dan ibu menyusui. Tadinya istri kira pijat payudara saat hamil dan membersihkan puting itu perlu.. Eh ternyata nggak perlu. Terus banyak belajar cara posisi menyusui yg benar.. Menggendong juga.. Dan jadi tahu juga seberapa penting ASI dan kandungannya. Semoga kelak setelah melahirkan istri saya lancar menyusui, karena saya pun siap jadi Ayah ASI.
Previous
Next