Mungkin beberapa dari kita sudah biasa mendengar kata nursing strike atau breast refusal. Mungkin ada baiknya kita buat istilah dalam Bahasa Indonesia juga ya, kan ceritanya cinta bahasa sendiri nih :D Kita sebut saja situasi mogok menyusu. Situasi ini biasanya terjadi pada anak yang kita susui dengan usia beragam dengan beragam juga alasannya.

Situasi mogok menyusu ini teramat sangat membuat seorang ibu menyusui merasa cemas, khawatir ditambah perasaan kecewa dan merasa bersalah karena secara tidak langsung telah berbuat sesuatu yang ia sadari atau tidak telah membuat bayi mogok menyusu. Situasi ini akan diperparah dengan ibu akan merasa frustrasi dan sedih yang tentunya secara tidak langsung bisa mempengaruhi relasi antara ibu dan bayi.

02-najya-nangisBagi seorang ibu tidak ada yang lebih mengecewakan bagi mereka melihat bayinya menangis keras dan menjerit-jerit ketika didekatkan ke payudaranya. Apalagi jika selama ini ibu tersebut sudah menyusuinya sepenuh hati dan cinta. Perasaan kecewa ini bisa berujung pada sikap tidak berdaya dan kebingungan efek langsung dari penolakan bayinya. Duh.. rasanya memang sedih dan perih sekali ya..

Berita baiknya, situasi mogok menyusu ini bisa dan ada jalan keluarnya loh! Untuk itu mari kita kupas sedikit apa saja penyebab dari mogok menyusu ini. Ada beberapa faktor yang terkait dalam kondisi mogok menyusu ini, tentunya ini melibatkan kondisi anak dan ibu terkadang juga lingkungan terdekat dan situasi dalam lingkungan dimana pasangan ibu dan anak berada.

Dari sisi bayi, kejadian mogok menyusu ini bisa diakibatkan:

  • Sakit: bayi yang sakit sama seperti kita orang dewasa, kadang ada perasaan tidak nafsu untuk makan atau minum atau melakukan apa-apa. Fase ini biasanya akan berlalu ketika bayi sudah pulih.
  • Sedang tumbuh gigi: ketika bayi sedang tumbuh gigi gusinya terasa gatal dan kadang diikuti sensasi nyeri. Kita para orang tua biasanya tidak mengetahui ini sampai si ibu tiba-tiba tergigit ketika sedang menyusui. Bayi menggigit karena berusaha mencari sesuatu untuk meredakan rasa gatal dan nyeri tersebut. Nah kadang kita para ibu bisa langsung berteriak karena kaget tergigit dan kesakitan. Teriakan tersebut buat sebagian bayi bisa membuat dia juga tidak kalah kaget dan sedih. Kejadian ini pada beberapa bayi bisa membuatnya mogok menyusu.
  • Bingung puting: ini salah satu yang paling lazim ditemui pada bayi-bayi yang mogok menyusu. Ketika ibu kembali beraktivitas di luar rumah, kadang pengasuh memberikan ASI Perah (ASIP) dengan botol karena dianggap cara ini lebih ‘mudah’ dan ‘lazim’ bagi bayi. Padahal yang kita ketahui bersama, mekanisme kerja botol yang dihisap berbeda dengan kerja mulut, rahang, lidah dan bibir bayi ketika menyusu di payudara. Botol saja ketika kita balik sudah meneteskan isinya keluar sehingga bayi cukup monyong sedikit atau mencucu sudah bisa mendapatkan isinya, sedangkan pada payudara dibutuhkan mulut bayi yang terbuka lebar untuk mengeluarkan isinya. Nah tanpa kita sadari perlahan tapi pasti produksi ASI di payudara ibu mulai perlahan berkurang karena tidak bisa mengikuti permintaan bayi yang cenderung lebih banyak jika minum melalui botol atau dot. Situasi ini akan diperparah jika bayi langsung menolak ketika akan disusui langsung karena bayi mulai terbiasa dengan aliran yang deras dari botol, karena aliran di payudara ibu mulai turun. SituASI ini lah yang disebut bingung puting yang pada kasus-kasus tertentu bisa berujung pada mogok menyusu.
  • Bayi capek atau lelah atau tidak enak badan: pada bayi yang letih karena stimulasi yang berlebih bisa juga membuat dia mogok menyusu dan lebih menangis terus. Biasanya ini tidak akan berefek jangka panjang dan ketika dia sudah merasa nyaman, dia akan kembali menyusu. Namun jika pada situasi ini ibu terus memaksa si bayi untuk menyusu bisa jadi mereka akan merasa trauma dan akhirnya akan terus menolak menyusu kepada ibu.
  • Perubahan situasi atau kebiasaan yang mendadak: misal ibu tiba-tiba mulai beraktivitas namun sebelumnya bayi dan ibu selalu bersama-sama 24 jam sehari. Perubahan ini sangat mengagetkan dan bisa membuat bayi sedih dan juga trauma. Atau keluarga si bayi pindah rumah dan perubahan lingkungan dan situASI di sekitarnya membuat bayi belum bisa nyaman karena perlu beradaptASI.

Kejadian anak mogok menyusu ini bisa terjadi pada beberapa kali sesi menyusu atau bisa saja dihampir semua sesi atau bahkan tiba-tiba bayi langsung berhenti menyusu. Bisa juga mogok menyusu hanya pada satu payudara. Jadi bayi hanya memilih payudara tertentu ketika menyusu. Biasanya ini terjadi karena beberapa faktor yang kaitannya dengan faktor ibu, diantaranya:

  • Ibu letih atau capek: pada ibu yang letih terkadang ini membuat menurunnya produksi ASI sehingga bayi menjadi rewel ketika hendak menyusu. Coba susui bayi dengan posisi tiduran, ini amat sangat membantu kedua belah pihak. Sehingga ibu bisa terus istirahat dan bayi bisa menyusu sepuasnya.
  • Ibu stres: dalam kondisi ini, bisa menekan kerja hormon-hormon oksitosin atau hormon cinta ibu sehingga proses jalannya ASI di payudara bisa turut terhambat. Lagi-lagi kondisi ini membuat aliran ASI melambat dan bayi bisa tidak menyukai situASI ini.
  • Kehamilan: pada beberapa bayi mereka sangat sensitif dengan ibunya yang hamil karena ini mempengaruhi juga produksi ASI karena kerja hormon-hormon menyusui kadang berbeda dengan kerja hormon-hormon kehamilan. Tidak semua bayi langsung akan berhenti menyusu ketika ibunya hamil lagi, namun ada bayi-bayi yang rupanya sensitif dengan situASI ini dan menjadi mogok menyusu.
  • Penggunaan alat kontrasepsi hormonal: alat kontrasepsi hormonal mempengaruhi produksi ASI dan ini yang sering tidak disadari banyak pihak. Karena biasanya produksi ASI menjadi berkurang dan ini membuat bayi kesal dan marah ketika menyusu dan tidak mendapatkan aliran yang deras seperti biasa. SituASI ini bisa berulang dan berujung pada bayi yang mogok menyusu.
  • Menstruasi atau ada perubahan hormon: pada sebagian ibu, menstruasi bisa membuat produksi ASI menurun. Seperti penjelasan diatas, produksi menurun bisa jadi pemicu bayi mogok menyusu.
  • Ibu sakit: ibu sakit terkadang bisa membuat bayi mogok menyusu karena seringkali pemahaman masyarakat ketika seorang busui sakit, maka ia perlu dipisah dengan si ibu. Pemisahan secara mendadak ini bisa membuat si kecil kecewa dan sedih bukan kepalang yang akhirnya membuat ia marah dan frustrasi dan menjadi mogok menyusu. Hubungi tenaga kesehatan yang memahami tentang manajemen laktasi jika ibu sakit, karena sebenarnya hanya sedikit sekali penyakit ibu yang membuat ibu tidak bisa menyusui buah hatinya.
  • Ibu mengubah kebiasan seperti mengganti wewangian atau deodoran yang dipakai. Pada bayi-bayi yang sangat sensitif, perubahan yang kita rasa kecil ini pun bisa menjadi besar maknanya bagi seorang bayi yang baru terlahir di muka bumi ini. Beberapa pakar laktasi bahkan tidak menyarankan busui untuk mandi pasca 24 jam persalinan, agak si kecil nyaman dengan aroma ibu yang pertama dia temui.

Dibutuhkan kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi situASI mogok menyusu ini. Memang tidak mudah karena justru kondisi ini membuat ibu panik dan sedih bukan kepalang. Untuk itu penting untuk ibu tetap mendapatkan dukungan dan penyemangat dari suami dan orang-orang terdekat dalam hidupnya. Ada beberapa cara yang bisa membantu situASI mogok menyusu diantaranya:

  • Coba susui bayi dgn posisi yg berbeda dr yg biasanya ibu&bayi lakukan. &coba berbagai posisi. Ini kadang bantu karena bayi akan mencoba posisi baru yang mungkin bisa membantu ia mendapatkan aliran ASI yang lebih deras atau posisi duduk dan dekapan yang lebih nyaman.
  • Coba susui bayi ketika mereka dalam keadaan tenang atau coba susui mereka ketika sudah setengah mengantuk. Terkadang trik ini membantu mereka untuk langsung mengambil payudara ke dalam mulut mereka.
  • Redupkan kamar atau ruangan saat menyusui. Pasang musik dengan ritme pelan dan tidak ramai untuk menambah tenang suasana. Ini bagus untuk mempertahankan mood ibu dan juga bayi.
  • Sebelum menyusu, coba pijat bayi secara perlahan. Usahakan pijat si kecil ketika dia dalam keadaan tenang dan tidak sedang rewel atau menangis. Pastikan menggunakan minyak pijat yang aman seperti minyak zaitun atau minyak kelapa karena ini akan terasa lebih nyaman di kulit bayi dan terserap lebih baik dibanding baby-oil.
  • Banyak lakukan kontak kulit dengan bayi. Jika memungkinkan, mandi bersama dengan bayi akan membantu dia ‘PDKT’ lagi dengan payudara ibu, karena ini situASI yang intim antara ibu dan bayi. Lakukan skin-to-skin sesering mungkin selama di rumah sehingga bayi merasa nyaman dan kembali ingat dengan proses menyusu.
  • Minta bantuan pasangan atau orang rumah dalam membantu bayi ketika rewel. Para ayah juga bisa lakukan skin-to-skin jika diperlukan. Dekap bayi dengan posisi badannya berdiri dan pastikan kepalanya berada di pundak atau dada ayah. Lalu coba bersenandung pelan. Ini akan membuat bayi terlena dalam suara yang dalam dan terdengar seperti lullaby.
  • Jika memiliki kursi goyang di rumah, bisa dicoba menyusi sambil duduk disitu. Bayi sangat menyukai goyangan buaian pelan yang menenangkan dan ibu pun bisa ikut rileks.
  • Ketika bayi berusaha menyusu, coba perah atau tekan payudara untuk membantu memperderas aliran ASI ke dalam mulut bayi ketika menyusu.
  • Penggunaan alat bantu laktasi kadang bisa membantu pada situASI mogok menyusu tertentu terutama jika pada bayi-bayi yang bingung puting. Minta bantuan tenaga Konselor Menyusui atau International Board Certified Lactation Counselor (IBCLC) untuk membantu menggunakan alat ini.

Dibutuhkan kerjasama semua pihak dalam mendukung bayi yang sedang mogok menyusu. Karena situASI ini sangat sulit bagi seorang ibu dan bahkan keluarga. Tenang dan sabar dengan terus berusaha tentunya adalah kunci keberhasilan mengatasi mogok menyusu. Pastikan segera mencari bantuan ke Konselor Menyusui atau IBCLC jika diperlukan untuk bisa berdiskusi langsung untuk siasati situASI ini. Satu hal lagi yang penting adalah, ketika kita tahu apa saja pemicu dari kondisi mogok menyusu ini, maka ada baiknya selalu menghindar dari penyebabnya. Jika proses ini bisa dilalui maka fase ini bisa menjadi satu masa yang suatu saat kita bisa kenang bersama si kecil dan keluarga. Bagaimana kita menghadapi suatu tantangan bersama dan berhasil menghadapinya dengan kebersamaan, kesabaran, keihklasan dan cinta kasih.


Terdapat pada kategori Informasi pada 18 Feb 2013

Informasi Lainnya

Yuk, Berpartisipasi Dukung AIMI

AIMI 15th SEHATI Virtual Run & Ride

MengASIhi x COVID-19